Para pedagang diminta untuk segera menempati kios baru di pasar rakyat bobotsari. Tidak hanya itu, mereka juga diharapkan tetap aktif berdagang. Sebab, jika sampai tiga bulan berturut-turut tidak
ada aktifitas perdagangan, kios akan dicabut.
“Harapannya, setelah penyerahan kunci segera kios dibuka untuk usaha. Jangan hanya untuk infestasi. Sebab pada perda 8 2012 tiga bulan tidak untuk berjualan akan dicabut. pedagang juga diminta memenuhi kewajiban jasa tempat usaha,” kata kepala pasar bobotsari winarso, usai acara penyerahan kunci kepada pedagang,
kamis (8/2).
Saat ini, di pasar bobotsari terdapat 1.020 pedagang. Sedangkan jumlah kios sebanyak 660. Jika usaha para pedagang berjalan, diharapkan bisa menutup target retribusi besar Rp 3,6 miliar. “Saat ini total kios 622 unit tersebar di blok A-F. Lantai dasar zona basah, lantai dua zona kering,”ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian dan perdagangan (Dinperindag) kabupaten purbalingga, Sidik Purwanto mengatakan, pada tahap awal pembangunan pasar itu, jumlah kois yang ada mencapai 558 unit. Karena kios itu belum bisa menampung seluruh pedagang, pada 2017 dibangun tambahan kios 64 unit dengan anggaran terlelang Rp 700 juta.
“Alhamdulilah saat ini sudah bisa mengakomodir seluruh pedagang, baik yang menempati kios, los, maupun lapak. kios baru itu masih ada ditangan kontraktor untuk masa pemeliharaan hingga juni mendatang,” Kata sidik. Dia menambah, sebagai upaya penunjang pencapaian target, pemkab akan melengkapi sarpras di pasar. Diantaranya
penyempurnaan awning, tangga akses keluar masuk. Dialokasikan anggaran sebesar Rp 1,3 miliar. “pemkab menganggarkan Rp 1,3 miliar untuk pembangunan tambahan berupa penyempurnaan awning, tangga akses keluar masuk pembeli dan atap yang bocor,”katanya
Seorang perwakilan pedagang, wahab wasono mengatakan, setelah ini pedagang secepatnya menempati kios baru tersebut. Dia berharap pasar semakin ramai pembeli dan kesejahteraan pedagang meningkat
PEMKAB PURBALINGGA SERAHTERIMAKAN PASAR BOBOTSARI
