Wisata River Tubing Limbasari merupakan salah satu tempat wisata
yang ada di Purbalingga. Tubing sendiri terletak di Patra Wisa Desa
Limbasari Kecamatan Bobotsari Purbalingga. Desa Limbasari berada
di kaki barisan bukit Plana. Suasanya sejuk karena hutannya masih
terjaga. Untuk mencapai desa ini, dapat di tempuh dengan kendaraan
kecil sejauh kurang lebih 17 kilometer ke arah Utara dari kota
Purbalingga. Bus ukuran besar belum bisa mencapai desa ini.
Tubing di Desa Limbasari, memanfaatkan arus Sungai Tutung Gunung
yang jernih dan bebas dari pencemaran. Jernih karena air sungai ini
merupakan bagian hulu yang aliran airnya bermuara di Sungai
Klawing. Di Limbasari ini, kita bisa menikmati keindahan air terjun
Patra Wisa.
Joko mengatakan, awalnya tubing di Limbasari dirintis oleh komunitas
BaseCamp Utara (BCU). Komunitas ini memanfaatkan keindahan
sungai Tuntung Gunung sebagai suatu kegiatan yang diberi nama
“Limbasari River Adventure”. Salah satu kegiatannya yakni
petualangan susur sungai dengan menggunakan ban karet perorangan
yang kini dikenal dengan Tubing. Selain Tubing, Water Sliding juga
bisa di lakukan di objek wisata Patra Wisa.
“Mungkin sebagian orang sudah terbiasa dengan istilah water sliding.
Wahana ini banyak dijumpai di obyek wisata buatan yang
berhubungan dengan air. Tetapi water sliding yang ada di Limbasari,
bukan wahana yg dibuat melainkan memanfaatkan yang ada di alam
sehingga memberikan suasana yang berbeda,” ujarnya.
Joko mengungkapkan, untuk harga paket wisata ini sekitar Rp 50
ribu. Pengunjung mendapat fasilitas peralatan tubing dan
pengamannya, pemandu, welcome drink, angkutan menuju sungai dan
makan sekali. “Yang pasti, kami ingin pengunjung merasa puas dan
senang setelah berpetualangan di Sungai Tutung Gunung,” ujarnya.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Purbalingga,
Setiyadi mengatakan, arus sungai untuk tubing cukup deras sehingga
bisa memacu adrenalin. “Airnya masih jernih sehingga tidak terkesan
kotor,” katanya.
Kepala Bidang Pariwisata Dinas Pariwisata Purbalingga, Prayitno
mengatakan, tubing hanya menjadi bagian dari wisata di desa
Limbasari, karena ketika musim kemarau aktifitas tubing tidak bisa
dilakukan akibat air sungai surut. “Aktifitas wisata lain yang akan
dijual yakni Limbasari sebagai “Desa Inggris”, dan sebagai pusat
kerajinan batik tradisional,” katanya.