TIM PENILAI PEMUDA PELOPOR LAKUKAN FACT FINDING DI KAMPUNG WARNA BOBOTSARI

Tim penilai Pemuda Pelopor Tingkat Provinsi Jateng, Senin (23/7) melakukan fact finding (pencarian fakta -red) di kampung warna Bobotsari, Purbalingga. Kedatangan tim untuk menilai kepeloporan Dona Wahyuni De Fretes sebagai salah satu nominator tingkat Jateng kategori bidang Sosial, Budaya dan Pariwisata.

Tim penilai terdiri dari ES Winastuti, S.Sos, Dr Agus Cahyono dan Drs Bintang Hanggoro P, M.Hum. Saat melakukan kunjungan lapangan Tim didampingi Kepala Bidang Pemuda Olah Raga Dinporapar Purbalingga, Kustinah, S.STP, dan Kepala Bidang Pariwisata Ir Prayitno, M.Si. Kedatangan tim disambut meriah dengan sajian drum blek dan hiburan orjen tunggal. Warga masyarakat setempat juga menyambut dengan menyuguhkan berbagai aneka ragam jajanan, termasuk minuman kopi badeg khas kampung warna.

Salah seorang anggota tim Agus Cahyono mengungkapkan, kepeloporan kampung warna oleh Dona Wahyuni harus berbeda dengan kepeloporan pengelola wisata yang sama di tempat lain. “Kampung warna atau kampung pelangi sudah ada dimana-mana. Untuk meraih juara harus ada nilai tambah tertentu yang bisa mengangkat kepeloporan tokoh pemuda yang diajukan. Harus ada hal yang membedakan kenapa salah satu tokoh bisa muncul pada daya tarik wisata kampung warna,” kata Agus Cahyono.

Anggota Tim lain, ES Winastuti mengungkapkan, fakta di lapangan memang ada tentang kampung warna, namun nanti jika lolos di tingkat Jateng, pemuda pelopor Dona harus bisa meyakinkan dewan juri bahwa kepeloporannya ada hal yang membedakan dengan kepeloporan pemuda lain. Selain itu, kepeloporannya juga harus berkelanjutan,” kata Winastuti.

Kepala Bidang pemuda Olah Raga pada Dinporapar Purbalingga, Kustinah mengatakan, Purbalingga mampu meraih dua nominasi untuk pemuda pelopor tingkat jateng. Dua pemuda pelopor itu yakni dari Bidang Pendidikan Nofi Bayu Darmawan dan Bidang Sosial, Budaya dan Pariwisata (Sosbudpar), Dona Wahyuni De Fretes. Fact finding terhadap Bayu telah dilakukan Sabtu (21/7), sedang pencarian fakta untuk Dona dilakukan Senin (23/7).

Kustinah menambahkan, dua nominator pemuda pelopor dari Purbalingga itu tertuang dalam surat Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Provinsi Jawa Tengah Nomor 427/2104 perihal Hasil Seleksi Wawancara dan Jadwal Fact Finding Pemilihan Pemuda Pelopor Tingkat Provinsi Jawa Tengah Tahun 2018.

Dona Wahyu De Fretes sendiri merupakan pencetus lahirnya Kampung Warna yang berada di Kecamatan Bobotsari tepatnya di Dusun Kampung Baru, Jl. Pemuda Rt 01/Rw 08 Desa Bobotsari Kecamatan Bobotsari. Kemudian Nofi Bayu Darmawan merupakan warga asli Desa Tunjungmuli, Kecamatan Karangmoncol yang merintis Kampung Marketer Bisnis Internet di desanya. “Mereka merupakan pemuda-pemudi yang menginspirasi dan memiliki ide-ide kreatif untuk kemajuan lingkungannya,”kata Kustinah.

Sebagai informasi pada bidang pendidikan, peserta diminta untuk membuat karya berupa inovasi, metodologi dan model pembelajaran, media dan alat bantu pembelajaran, teknologi pembelajaran, pengembangan dan pengelolaan pendidikan secara swadaya baik formal maupun non formal. Sedangkan pada bidang sosbudpar utamanya di sub bidang pariwisata, peserta diminta untuk menunjukan karya pariwisata yang berdampak pada peningkatan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat.

“Selain itu juga diapresiasi oleh banyak pihak dan pemerintah daerah setempat sebagai kepeloporan yang layak ditunjukan untuk mewakili daerahnya, dan dua pemuda ini memang layak diapresiasi atas inovasi mereka,” tambah Kustinah.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *