Pada hari Kamis tgl 26 April 2018, dimulai pukul 09.30 Wib, bertempat di Pendopo Kenduruan Kecamatan Bobotsari Kabupaten Purbalingga, telah dilaksanakan kegaiatan Sosialisasi Pencegahan dan Penanggulangan HIV-AIDS Tingkat Kecamatan Bobotsari yang diselenggarakan oleh Komisi Penanggulangan Aids Kabupaten Purbalingga yang dihadiri sekitar 90 orang,
A. Hadir dalam kegiatan tersebut antara lain :
1. Bambang Triono, SKM, M.Si (Camat Bobotsari)
2. Forkompincam Bobotsari
3.Heny Ruslanto, SE (Ketua KPA Kabupaten Purbalingga
4. Kurniasih Dwi Purwanti, M.Psi ( Psikoloh RSUD Goteng Tharunadhibrta)
5. Sutaryo ( Dinas Kesehatan Kabupaten Purbalingga)
6. Tokoh Masyarakat/Agama se Kecamatan Bobotsari
7. Kepala Puskesmas Bobotsari
8.Kepala Desa se Kecamatan Bobotsari
9. Para Babinsa/Babinkamtibmas se Wilayah Kecamatan Bobotsari.
10. Kepala Sekolah SMA/SMK/SMP/MTs se Kecamatan Bobotsari
11. Para Bidan Desa se Kecamatan Bobotsari.
Sambutan Camat Bobotsari (Bambang Triono, SKM, M.Si) antara lain :
1. Ucapan selamat datang kepada Tim KPA Kabupaten Purbalingga, dan para hadirin yang mengikuti kegaiatan sosialisasi dan penanggulangan Adis di Kecamatan Bobotsari dan terima kasih atas diselenggarakan kegaiatan tersebut diwilayah Kecamatan Bobotsari.
2. Tentunya kegiatan dimaksud dianggap penting guna menambah wawasan dan pengetahuan kepada kita tentang Aids serta pencegahannya, teutama kepada kita dan secara umum kepada masyarakat agara kita bisa mengetahui akan hal tersebut.
C. Acara Inti Sosialisasi Pencegahan dam Sosialisai Aids antara lain sebagai berikut :
1. Hery Ruslanto, SE (Ketua KPA Kabupaten Purbalingga) :
– Apa tanda tanda orang yang terinfeksi HIV, orang yang tertular HIV secara gejala tidak ada tanda tanda khusus, dikarenakan HIV berubah menjadi Aids pada umumnya perlu waktu 3-10 tahun, selain itu orang yang terinfeksi tampak sehat seperti orang lain yang tidak tertular HIV.
– Meskipun tampak sehat dan merasa sehat, orang yang terinfeksi HIV dapat menularkan kepada orang lain.
– HIV yang sudah menjadi AIDS akan menunjukan gejala sebagaimana berat badan turun dratis,diare berkepenjangan, pembengkakan pada leher/ketiak dan batuk terus mwnerus.
– Biasanya penderita Aids akan meninggal 2 tahun setelah terjangkit Aids.
2. Sutaryo ( DKK Kabupaten Purbalingga) :
– Melakukan hubungan seksual sebelum menikah/hubungan seksual yang tidak aman dan berganti ganti pasangan dapat menimbulkan terjangkitnya atau tertular HIV/AIDS
– Kontak langsung dengan darah yang tercemar HIV, menggunakan jarum suntik bersamaan/bergantiab/bekas penderita HIV, serta menggunakan alat tindik dan alat tato yang tidak setiril.
– Virus HIV terdapat dalam darah, cairan sperma/air mani, cairan vagina dan air susu ibu dari ibu yang terinfeksi HIV.
3. Kurniasih Dwi Purwanti, M.Psi (Psikolog RSUD Goteng Tharunadhibrata Purbalingga) :
– Kelompok perilaku resiko tinggi terinfeksi HIV dan AIDS yakni pengguna napza suntik/penasun, wanita pekerja seks, lelaki seks/gay, lelaki berisiko tinggi/mobile men dan waria
– Sementara kelompok khusus diantaranya adalah ibu hamil, pasien TB, pasien hepatisis, pasien infeksi menular sekaual/IMS, pasangan serodiakordant dan warga bina permasyarakatan.
– Agar tidak tertular HIV yakni dengan ABCDE (Abstinence, Be Faithfull, Condom, Don’t use drugs dan Education)
D. Acara sampai dengan saat ini masih berjalan dengan aman dan tertib.
Catatan :
KPA Kabupaten Purbalingga mendatangkan pasien yang pernah terjangkit HIV, hal dimaksud untuk menyampaikan pengalaman pribadi kepada audien agar lebih hati-hati terhadap pergaulan bebas, terutama kepada keluarga
kontributor Aris M